SISWA TERTARIK SASTRA
Sering kita mendengar kata sastra / kesusastraan. Apakah arti kata tersebut? Menurut ( Ambari, 7), kesusastraan itu berasal dari bahasa Sansekerta ”Susastra”. Su artinya baik atau bagus, dan sastra berarti buku/tulisan /huruf. Jadi kesusastraan berarti kumpulan/ himpunan buku-buku yang mempunyai bahasa yang indah serta isi yang baik.
Secara umum setiap orang dengan mudah dapat membuat sastra, entah itu membuat puisi, prosa, drama. Langkah yang perlu dilakukanpun sangat sederhana sebab apapun dapat kita gunakan sebagai bahan membuat sastra yang baik. Sebuah hasil sastra dikatakan menarik jika menggunakan bahasa yang sesuai dan sopan tentunya. Isi harusnya menggambarkan suatu kehidupan manusia yang pernah dialami atau dilihat seseorang selain itu penyajiannya juga harus menarik sehingga dapat berkesan di hati pembaca,
Di dalam pembelajaran di sekolah kemampuan bersastra hendaknya diberi waktu yang lebih. Sebab dangan banyaknya kesempatan berekspresi dan berkreasi akan tumbuh rasa berani untuk menciptakan sebuah hasil sastra.
Selama ini penekanan sepertinya masih berkutat pada kemampuan bahasa sehingga aspek sastra ”agak” kurang disentuh secara mendalam. Mungkin yang terpikir adalah pembelajaran sastra yang bagaimana yang dapat menyenangkan?
Seperti yang pernah penulis alami, ketika materi tentang sastra khususnya puisi sebaiknya siswa diberi kebebasan dalam menentukan temanya. Sebab jika guru menganjurkan harus bertema tertentu membuat siswa kurang begitu kreatif, tidak mengembangkan pola pikir siswa, siswa merasa tegang, dan daya imajinasi siswa tidak berkembang.
Dengan pembelajaran satra yang demikian kiranya siswa lebih merasa tertarik untuk belajar sastra. Siswa dapat menerapkan kepekaan perasaan mereka akan lingkungan sekitarnya. Mari kita mulai dari sekarang untuk membuat siswa tertarik dengan sastra.
Guru Bahasa Indonesia
SMP Stella Matutina Salatiga
Jl. Diponegoro No. 53 Salatiga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar